Mematikan Autorun untuk mencegah Virus



Sangat menjengkelkan jika Laptop / PC kita terjangkit virus gara-gara Flash Disc teman yang kita bantu untuk mengcopi file / data membawa virus. Hal ini dikarenakan bawaan Windows XP yang secara otomatis akan mengaktifkan autorun.inf untuk memindai data, sehingga begitu flash disc disc ditancapkan maka secara otomatis virus akan menginfeksi komputer kita. Sebagai tindakan pengamanan terhadap virus yang menyebar melalui autorun ini adalah dengan menutup akses masuknya virus dengan cara mematikan autorun.

Berikut adalah beberapa cara mematikan autorun yang saya ambil dari berbagai sumber dimulai dari cara yang paling sederhana.


Cara ke-1. : Mematikan autorun sementara :
- Caranya : pada saat memasukan flash disc tahan tombol shift kemudian lepaskan untuk menghidupkannya kembali.


Cara ke-2 : Melalui registry window 1
- Caranya :
1. Buka registry editor window ( Klik tombol Start >> Run )

2. Ketik “regedit” (tanpa petik). Maka akan terbuka registry editor window.

3. Masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE_\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\CDRom



4. Lihat kolom sebelah kanan, klik ganda pada AutoRun maka akan muncul jendela Edit DWORD Value.



5. Pada jendela Edit DWORD Value, ganti value data menjadi 0 untuk menonaktifkan/mematikan autorun.
6. Restart komputer.



Cara ke-3 : Melalui registry window 2
1. Klik tombol Start >> Run

2. Ketik “regedit” (tanpa tanda petik). Maka akan terbuka registry editor window.

3. Masuk ke HKEY_CURRENT _USER\Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer



4. Pada kolom sebelah kanan, klik kanan NoDriveTypeAutoRun. Lalu klik “Modify“.



5. Ganti isi kolom value data menjadi “ff” (tanpa petik) untuk menonaktifkan autorun pada drive. Klik Ok.



6. Kemudian, masuk ke HKEY_USERS\.DEFAULT\Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer. Lalu lakukan hal yang sama seperti sebelumnya.



7. Tutup registry editor window, lalu restart komputer.



Cara ke-4 : Melalui Group Policy (GPEDIT.MCS),
1. Klik menu [Start]

2. Klik [Run]

3. Ketik GPEDIT.MSC pada kolom “RUN”

4. Setelah muncul layar “Group Policy” klik folder “System” pada menu “User Configuration” dan “Computer Configuration”

5. Pada kolom Settings, klik dua kali “Turn off Autoplay”


Gambar 1, Interface Group Policy “User Configuration”


Gambar 2, Interface Group Policy “Computer Configuration”

6. Setelah muncul layar “Turn off Autoplay” properties, klik tabulasi [Settings] dan pilih opsi “Enable” pada menu “Turn off Autoplay” kemudian Pilih “All Drive” pada kolom “Turn off Autoplay on”


Gambar 3, Mematikan Autoplay dengan menggunakan Group Policy

7. Kemudian klik tombol “OK”, setelah itu muncul seperti disable Autoplay


Gambar 4, Disable Autoplay

8. Klik “Close” untuk keluar dari layar “Group Policy”
9. Restart komputer




Cara ke-5 : Menggunakan aplikasi TweakUI.
Aplikasi ini berfungsi untuk memodifikasi registry window yang dapat di download di http://www.microsoft.com/windowsxp/downloads/powertoys/xppowertoys.mspx
1. download aplikasi TweakUI. tersebut terlebih dahulu kemudian instal filenya. Setelah terinstal dan tool dijalankan maka akan muncul layar berikut :



2. non-aktifkan dengan cara menghilangkan tanda centang pada pilihan semua drive dari A hingga Z.

3. Buka menu My Computer > Autoplay > Types, non-aktifkan ( hilangkan tanda centang ) Enable AutoPlay for removable drive serta mematikan Enable Autoplay for CD and DVD drive.



Semoga tips ini dapat bermanfaat.
(Disarikan dari berbagai sumber )
»»  Selanjutnya.....

Video Meteor Jatuh


Sudah menonton film 2012 ? Film yang bertutur tentang kehancuran bumi yang disebabkan oleh proses orogenesa dan epirogenesa ini sangat mengganjal di benak saya. Banyak hal yang bertentangan dengan logika. But away, itu hanya sebuah film yang menurut saya menyadur habis kisah Nabi Nuh AS. Nah disini saya cuplikan teori lain tentang hancurnya peradaban dan kehidupan di atas bumi akibat tertabraknya bumi oleh benda angkasa.





»»  Selanjutnya.....

ARTI CANDI



Istilah ‘candi’ tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah dengan bentuk bangunan layaknya bangunan peribadatan saja. Hampir semua situs-situs purbakala dari masa Hindu-Budha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi.
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal. Contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:
- Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur
- Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnya candi Bajang Ratu
- Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candi Belahan - Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnya candi Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candi Sari

Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian :
1. Kamadhatu : kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20)
2. Rupadhatu : Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
3. Arupadhatu : atap candi: berbentuk limasan, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system dalam pengelempokan candi, yaitu:
- Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang dan prambanan
- Sistem membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi penataran Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.

Bangunan candi terbagi menjadi:
1. Candi Kerajaan, yaitu yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan. Contoh: C.Borobudur, C.Prambanan, C.Sewu, C.Plaosan (Jawa Tengah), C.Panataran di Jawa Timur.
2. Candi Wanua/watak,yaitu candi yang digunakan oleh seluruh masyarakat pada daerah tertentu pada suatu kerajaan. Contoh:candi yang berasal dari masa Majapahit,C.Sanggrahandi (Tulung Agung, Jawa Tengah), C.Gebang (Yogya),C.Pringapus (tulung Agung, Jawa Tengah).
3. Candi pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh. Contoh: C.Kidal (pendharmaan Anusapati,raja Singhasari), C.Jajaghu (Pendharmaan Wisnuwardhana,raja Singhasari), C.Ngrimbi (pendharmaan Tribuanatunggadewi, ibu Hayam Wuruk),C. Tegawangi (pendharmaan Bhre Matahun), dan C. Surawana (pendharmaan Bhre Wengker).

ARSITEKTUR CANDI
Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dll. Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah,dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo.

Bahan-bahan untuk membuat candi:
1. Batu kali (andesit)
2. Batu putih, seperti di C.Ratu Boko, Jateng
3. Batu bata kuno (keras, berbeda dengan bata pada saat ini)

Macam-macam denah candi:
1. denah bujur sangkar
2. denah persegi panjang
3. denah lingkaran

PERBANDINGAN CANDI DI JAWA TENGAH DAN DI JAWA TIMUR

Pabila kita perhatikan lebih spesifik, terdapat banyak perbedaan antara candi-candi yang ada di Jawa Tengah dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Memang ada persamaannya seperti fungsi dan strukturnya secara umum. Perbedaan-perbedaan spesifik candi di kedua wilayah itu diantaranya adalah;
1. Segi bentuk candinya. Secara umum candi-candi yang ada di Jawa Tengah bentuknya terkesan tambun (gemuk) sedangkan di Jatim lebih ramping.
2. Pada pintu (relung pintu masuk) terdapat KALA-MAKARA yang di Jatim jarang dijumpai Makaranya.

3. Relief yang terpahat pada dinding candi-candi di Jawa Tengah adalah relief timbul dengan gaya naturalis sementara pada candi-candi di Jawa Timur sedikit timbul dengan gaya impresif.
4. Di Jateng, candi induk diletakkan di tengah komplek perandian sedangkan di Jatim agak kebelakang.
5. Candi-candi di Jateng banyak yang menghadap ke timur, dan yang berada di Jatim banyak berarah hadap ke barat.
6. Bahan baku pembuatan candi di Jawa Tengah dari batu andesit (batuan vulkanik/batu kali) dan di Jawa Timur sebagian besar terbuat dari batu bata (bata merah = dari tanah liat).

BEBERAPA CANDI DI INDONESIA:
1. Jawa Barat
- Candi Cangkuang (Garut) - Candi Jiwa (Kerawang)
- Situs Batujaya (Kerawang) - Situs Karangkamulyan ( Ciamis )
- Candi Bojongmenje ( Bandung )
2. Jawa Tengah
a. Kabupaten Magelang
- Candi Borobudur, Borobudur, Magelang - Candi Mendut, Mendut, Magelang
- Candi Pawon, Borobudur, Magelang - Candi Ngawen, Muntilan,
- Candi Asu, Magelang - Candi Lumbung, Magelang
- Candi Canggal atau Candi Gunung Wukir, Salam, Magelang
- Candi Selagriya, Magelang - Candi Losari, Salam, Magelang
- Candi Gunungsari, Muntilan, Magelang
b. Kabupaten Klaten
- Candi Bubrah, Prambanan - Candi Prambanan, Prambanan,
- Candi Plaosan (Lor), Prambanan - Candi Plaosan Kidul, Prambanan,
- Candi Sewu, Prambanan - Candi Lumbung, Prambanan
- Candi Sojiwan, Prambanan - Candi Karangnongko,
- Candi Merak, Karangnongko
c. Kabupaten Karanganyar
- Candi Sukuh, Karanganyar (lokasi)
- Candi Cetho, Karanganyar (lokasi)
- Candi Kethek, Karanganyar
d. Kabupaten Semarang
- Kompleks Candi Gedong Songo, Semarang
- Kompleks Candi Pringapus, Bawen, Ungaran
e. Kabupaten Banjarnegara
- Kompleks Candi Dieng, Banjarnegara
- Candi Arjuna - Candi Puntadewa
- Candi Bima - Candi Gatotkaca
- Candi Semar - Candi Srikandi
- Candi Dwarawati - Candi Sembadra
f. Kabupaten Wonosobo
• Candi Bogang, Wonosobo
g. Kabupaten Temanggung
• Candi Pringapus, Parakan, Temanggung
• Candi Gondosuli, Bulu, Temanggung
h. Kabupaten Salatiga
• Candi Dukuh, Salatiga
3. Daerah Istimewa YogyakartaSitus Arca Gupolo, (lokasi)
- Situs Goa Sentono - Situs Mantup
- Candi Kalasan - Candi Banyunibo
- Candi Ratu Boko - Candi Sambi Sari
- Candi Sari, - Candi Ijo
- Candi Barong - Candi Kedulan
- Candi Gebang - Candi Morangan
- Candi Gampingan, - Candi Watu Gudhig,
- Situs Payak Bantul, - Candi Keblak
- Candi Abang, - Candi Miri
- Candi Dawangsari
4. Jawa Timur
a. Kabupaten Malang
- Candi Badut (Malang) - Candi Jago (Tumpang, Malang)
- Candi Kidal (Tumpang, Malang) - Candi Singosari (Singosari, Malang)
- Candi Sanggariti (Batu, Malang) - Stupa Sumberawan (Singosari, Malang)
- Candi Rambut Monte (Krisik, Ngantang, Malang) - Candi Selakelir
- Kompleks Percandian Gunung Arjuna
Grup Sepilo; Bhatara Guru; Candi Madrin; Patuk Lesung; Candi Kembang; Candi Lepek; Rhatawu; Hyang Semar; Watu Ireng; Rancang Kencana; Candi Wesi; Makutarama; Sepilo;
- Grup Indrokilo
Satria Manggung; Indrikilo; Candi Laras; Gua Gambir
b. Kabupaten Kediri
 Candi Surowono (Pare, Kediri)
 Candi Tegowangi (Plemahan, Kediri)
 Arca Totok Kerot (Pagu, Kediri)
 Situs Calon Arang Kediri
 Situs Tondowongso (Gayam,Kediri)
 Candi Dorok (Puncu, Kediri)
c. Kota Kediri
Kompleks Pertapaan Goa Selomangleng (Mojoroto,Kediri)
d. Kabupaten Nganjuk
 Candi Lor (Loceret, Nganjuk)
 Candi Ngetos (Ngetos, Nganjuk)
e. Kabupaten Jombang
 Candi Rimbi (Bareng, Jombang)
f. Kabupaten Pasuruan
 Candi Jawi (Prigen, Pasuruan)
 Candi Kebo Ireng (Kejapanan, Pasuruan)
 Candi Gunung Gangsir (Beji, Pasuruan)
 Kompleks Percandian Gunung Welirang
 Reco Lanang
 Reco Wadon
 Watu Meja
 Watu Kaca
g. Kabupaten Mojokerto
- Candi Bangkal (Ngoro, Mojosari) - Kompleks Trowulan (Mojokerto)
- Candi Tikus - Candi Klinterejo (Sooko, Mojokerto)
- Candi Menak Jingga - Candi Brahu
- Candi Gentong - Gapura Wringin Lawang
- Gapura Bajang Ratu - Kolam Segaran
- Candi Kedaton (Trowulan, Mojokerto)
- Kompleks Percandian Gunung Penangungan (Trawas, Mojokerto)
Petirtaan Jalatunda; Candi Kama I; Candi Kama II; Candi Gajah Mungkur; Candi Wayang; Candi Kendalisada; Candi Pasetran; Gapura Jedong (gapura tipe candi bentar); Petirtaan Watu Tetek; Petirtaan Belahan; Candi Lemari; Candi Gentong
h. Kabupaten Blitar
- Candi Bacem (Sutojayan, Blitar) - Candi Boro (Sanan Kulon, Blitar)
- Candi Kalicilik (Ponggok, Blitar) - Candi Kotes (Gandusari, Blitar)
- Candi Wringin Branjang (Gandusari, Blitar)
- Candi Sawentar (Kanigoro, Garum, Blitar)
- Candi Sumbernanas (Ponggok, Blitar)
- Candi Sumberjati atau Candi Simping (Suruhwadang, Blitar)
- Kompleks Percandian Penataran (Nglegok, Blitar)
Candi Penataran (Nglegok, Blitar); Candi Gambar Wetan (Nglegok, Blitar); Candi Plumbangan (Doko, Blitar); Candi Tepas (Kasembon, Blitar
i. Kabupaten Probolinggo
 Candi Kedaton (Tiris, Probolinggo)
 Candi Jabung (Paiton, Probolinggo)
j. Kabupaten Tulungagung
 Candi Gayatri atau Candi Boyolangu (Boyolangu, Tulungagung)
 Candi Dadi (Boyolangu, Tulungagung)
 Candi Meja (Boyolangu, Tulungagung)
 Candi Cungkup atau Candi Sanggrahan (Boyolangu, Tulungagung)
 Candi Selomangleng atau Goa Pertapaan Selomangleng (Boyolangu, Tulungagung)
 Candi Penampihan atau Candi Asmoro Bangun (Sendang, Tulungagung)
 Candi Mirigambar (Sumbergempol, Tulungagung)
 Candi Ngampel (Kalidawir, Tulungagung)
 Candi Kanigoro (Campurdarat, Tulungagung)
k. Kabupaten Trenggalek
 Candi Pendem (Trenggalek)
l. Kabupaten Magetan
 Candi Sadon (Magetan)
m. Kabupaten Sidoarjo
 Candi Pari (Porong, Sidoarjo) seberang Kolam Lumpur LAPINDO

5, Bali
 Candi Gunung Kawi, Gianyar
 Situs Goa Gajah, Tampaksiring, Gianyar

6. Sumatra
 Candi Muara Takus di Riau
 Candi Biaro Bahal di Tapanuli Selatan
 Candi Muaro Jambi di Jambi
 Candi Lesung Batu di Lesungbatu, Rawas Ulu, Musi Rawas, Sumatera Selatan
7. Kalimantan
 Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi Hindu.
 Candi Laras di Candi Laras Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan. Candi Buddha.
 Situs Pematang Bata di Candi Laras Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan
 Candi Tanjungpura, di desa Benua Lama, Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat
 Batu Lasung (yoni), desa Cantung Kiri Hilir, Kelumpang Hulu, Kotabaru, Kalsel

( Untuk melihat contoh gambar candi di Indonesia dapat melihat sidebar sebelah kanan : Disarikan dari berbagai sumber )


»»  Selanjutnya.....

KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU



Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi/peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa ? Karena, guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari.

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.

Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ; (a) faktor bawaan, seperti bakat, dan (b) faktor latihan, seperti hasil belajar.
Menurut Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain :
(a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran,
(b) bahan ajar yang diajarkan,
(c) pengetahuan tentang karakteristik siswa,
(d) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan,
(e) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar,
(f) penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran,
(g) pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.

Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk memperoleh informasi yang dapat memperkaya kemampuan agar tidak mengalami ketinggalan dalam kompetensi profesionalnya. Semua hal yang disebutkan diatas merupakan hal yang dapat menunjang terbentuknya kompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapat diduga berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu. Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsung pendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring, yakni dimasyarakat. Selain itu, salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar.

Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut
a. Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit.
c. Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.

Sebaliknya, guru yang mempunyai tingkatan komitmen tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a. Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak.
c. Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain.

Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian.

Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada kemampuan mengajar.

Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu mengetahui dan menerapkan beberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajarannya yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
10. Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti yang telah diuraikan diatas.

Bertitik tolak dari pendapat para ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil yang baik.

KESIMPULAN :
UNTUK MENJADI GURU PROFESIONAL, SESEORANG HARUS :
1. Mengerti dan menyenangi dunia pendidikan, dan didukung dengan kompetensi profesionalisme.
2. Menerapkan prinsip mengajar yang baik serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pendidikan.
3. Mempunyai motivasi kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dalam roses belajar mengajar.
4. Berjiwa sabar dan bisa dijadikan suri tauladan bagi anak didiknya, baik dalam berkata maupun bersikap.
5. Memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan suasana sekolah yang kondusif.
6. Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk dunia pendidikan.
7. Mempunyai program pengajaran yang jelas dan terarah sesuai dengan kurikulum.
8. Berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang santun dan bertanggungjawab.

Sumber : Tarakan online


»»  Selanjutnya.....

Permendiknas dan PP Pendidikan



Ibarat sebuah rumah, maka dia harus mempunyai pondasi yang kokoh untuk berpijak. Demikian juga seorang Guru, dia harus mempunyai tuntunan sekaligus juga sebagai tuntutan dalam menunaikan tugasnya. Berikut saya tampilkan beberapa Permendiknas dan PP yang seharusnya sudah dipahami oleh semua stake holder pendidikan. File yang ditampilkan sudah dalam format powerpoint. Silahkan klik link di bawah ini untuk mendownloadnya :

Tahun 2003
- UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas .pptSisdiknas

Tahun 2005
- PP No.19 Tahun 2005 ttg Standar nasional pddkn.ppt

Tahun 2006
- Permendiknas No. 22 Tahun 2006_standar isi.ppt
- Permendiknas No. 23 Tahun 2006_tentang SKL.zip
- Permendiknas No. 24 Th 2006 dan No. 6 Th 2007_Pelaksanaan SI dan SKL.ppt

Tahun 2007
- Permendiknas No. 12 Th 2007_Standar Pengawas.ppt
- Permendiknas No. 13 Th 2007_Standar Kepala Sekolah.ppt
- Permendiknas No. 14 Th 2007 SI KESETARAAN.ppt
- Permendiknas No. 16 Th 2007 Standar Kualifikasi akademik Guru.ppt
- Permendiknas No. 19 Tahun 2007_standar pengelolaan.zip
- Permendiknas No. 20 Tahun 2007_standar penilaian .ppt
- Permendiknas No. 41 Tahun 2007_standar proses.ppt

Tahun 2008
- PP No 74 Th 2008 ttg Guru.ppt

Tahun 2009
- Permendiknas No. 10 Th 2009 Sertifikasi Guru Jabatan.PPT


»»  Selanjutnya.....

Buku BSE IPS



Berikut ini adalah Buku Sekolah Elektronik IPS yang telah disahkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai sumber belajar yang bermutu dan terjangkau. Buku-buku teks pelajaran ini telah dinilai kelayakan pakainya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah ditetapkan sebagai Buku Teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 46 Tahun 2007, Permendiknas Nomor 12 Tahun 2008, Permendiknas Nomor 34 Tahun 2008, dan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2008.
Kelas 7 :
- ilmu-pengetahuan-sosial_wayan.zip
- ips_iwan.zip
- ips_muh-nurdin.zip
- ips_waluyo.zip
Kelas 8 :
- galeri-pengetahuan-sosial-terpadu_sri.zip
- ilmu-pengetahuan-sosial_wayan.zip
- ips_nanang.zip
- ips_sanusi-fatah.zip
Kelas 9 :
- ilmu-pengetahuan-sosial_wayan.zip
- ips_ratna-sukmayani.zip
- ips_sanusi.zip
- ips_sutarto.zip
Untuk buku BSE tingkat SMP mata pelajaran lain bisa mendownload dan mengklik di sini.
( Sumber : http://www.telkomspeedy.com/)


»»  Selanjutnya.....

Referensi untuk Pembuatan Perangkat Pembelajaran



Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, sedangkan prosesnya bisa bersifat internal dan unik dari dalam individu siswa dan bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Dalam mengemas proses pembelajaran ini, menurut Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP pasal 20 disebutkan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, ,metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Beberapa file berikut mudah-mudahan dapat membantu para pendidik untuk mempersiapkan pembelajarannya lebih baik. File ini dalam bentuk Powerpoint yang merupakan hasil pelatihan KTSP yang diadakan Puskur yang kami ikuti. Untuk mendownloadnya tinggal klik link di bawah ini :
- Pengembangan Silabus.ppt
- Pengembangan RPP.ppt
- Kajian SI, SK dan KD.ppt
- Pengembangan & Penerapan PBK.ppt
- Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi.ppt
- Pengembangan Indikator.ppt
- Pengembangan Materi Pembelajaran.ppt
- Model Pembelajaran.ppt
- Penetapan KKM


»»  Selanjutnya.....

Perangkat Pembelajaran



Untuk rekan-rekan Guru IPS yang membutuhkan contoh Perangkat Pembelajaran, baik itu silabus maupun RPP silahkan mengambil dari link di bawah ini.
- Silabus IPS kelas VII
- Silabus IPS kelas VIII
- Silabus IPS kelas IX
- RPP IPS kelas VII
- RPP IPS kelas VIII
- RPP IPS kelas IX
- Blanko Analisis Ulangan Harian
- Cara penetapan KKM


»»  Selanjutnya.....

DIKLAT PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA BAGI GURU IPS KABUPATEN PEMALANG







Pendidikan dan pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis multimedia bagi guru IPS Kabupaten Pemalang merupakan program kerja pengurus MGMP IPS Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis multimedia, menumbuhkembangkan minat guru pengetahuan sosial untuk membuat media pembelajaran berbasis multimedia, meningkatkan pemahaman pentingnya media dalam proses pembelajaran pengetahuan sosial, mengembangkan proses pembelajaran pengetahuan sosial secara kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan. dan meningkatkan profesionalisme guru.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 kali pertemuan ( 29 Oktober, 5, 12 dan 19 Nopember 2009 dan dibuka oleh Kasi Pendidikan SMP, Bp. Drs. Zaenul Arifin mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Dalam sambutannya beliau mengamanatkan supaya guru senantiasa meningkatkan profesinalisme.
Materi Pelatihan terdiri dari Materi Umum dan Materi Khusus. Materi umum meliputi Peningkatan Profesionalisme Guru dan Pengembangan Media dan Sumber Belajar. Sedangkan materi khususnya meliputi Pembuatan RP Pembelajaran Berbantuan Komputer, Pengenalan Microsoft Powerpoint, Pembuatan presentasi dengan Microsoftpoint, serta Praktek Pembuatan Presentasi. Pelatihan ini diikuti oleh 84 guru IPS se-kabupaten Pemalang dengan dibimbing oleh Priyatno, S.Pd, Drs. Ides Fidiyatno, Drs. Sobirin M.Pd dan M. Taufik, S.Pd. Karena banyaknya peserta, maka kegiatan pelatihan dibagi menjadi 2 tempat yaitu di SMPN 2 Taman dan SMPN 2 Pemalang. Sedangkan untuk pembiayaan dilakukan secara swadaya. Berikut nama-nama peserta kegiatan pelatihan :

SUB COMAL
1 Drs. TAJUDIN SMP Negeri 1 Ampelgading
2 CASRIATUN, S.Pd SMP Negeri 1 Bodeh
3 LUWINSIH, S.Pd SMP Negeri 1 Ampelgading
4 SUNARTO, S.Pd SMP Negeri 1 Ulujami
5 ASMA'UL KHUSNA, S.Pd SMP Negeri 1 Comal
6 ERNI BAITI SMP Negeri 2 Comal
7 NINIK RIYANTINI, S.S SMP Negeri 2 Bodeh
8 Dra. TITI ATI SMP Negeri 2 Ulujami
9 ENDANG SRININGSIH, S.Pd SMP Negeri 2 Ampelgading
10 EDY SUTRISNO, S.Pd SMP Negeri 3 Comal
11 SUTRISNO, S.Pd SMP Negeri 3 Ulujami
12 NURCHAYATI, S.Pd SMP Negeri 3 Bodeh
13 JUMALI, S.Pd SMP Negeri 4 Ampelgading
14 ESKADAR, SE SMP Negeri 4 Bodeh
15 SITI MEKARWATI SMP Negeri 4 Comal
16 Dra. KARTINI SMP Negeri 4 Ulujami
17 SAMSUDIN, S.Pd SMP Negeri 5 Ulujami
18 JOKO SATRIYO, S.Pd SMP Negeri 5 Comal
19 UMI HANIK, S.Pd.I SMP Islam Comal
20 MUNTAMAH, S.Pd SMP Muhammadiyah 2 Comal

SUB TAMAN PETARUKAN
1 WARDOYO, S.Pd SMP Negeri 1 Taman
2 JAHIDIN, S.Pd.Ek SMP Negeri 2 Petarukan
3 SATUNIK, S.Pd SMP Negeri 2 Petarukan
4 HARIATI, S.Pd SMP Negeri 2 Taman
5 SITI FARIHAH KURNIAWATI, S.Pd SMP Negeri 3 Petarukan
6 PURWANTI SMP Negeri 3 Taman
7 PRAMONO, S.Pd SMP Negeri 4 Petarukan
8 WASIS ERNAWATI, S.Pd SMP Negeri 4 Taman
9 ASORI IBRAHIM, S.Pd SMP Negeri 5 Petarukan
10 BUDI LUKITO SMP Negeri 5 Taman
11 SRI LESTARI, S.Pd SMP Negeri 6 Petarukan
12 SANTI HAYATI, SE SMP Islam Al-Mustofa Taman
13 UNTUNG BUDIONO, S.Pd MTsN Petarukan
14 EDY WINARSO, S.Pd SMP PGRI 8 Taman
15 TRI KRISNAENI K, SE SMP PGRI 5 Petarukan
16 RADEN FATAH, SE SMP Al Khoiriyah Petarukan
17 IRVAN WIDI NUGRAHA, SE SMP Al Irsyad Taman

SUB RANDUDONGKAL
1 SUNTORO, S.Pd SMP Negeri 1 Watukumpul
2 NUR CHOLIS, S.Pd SMP Negeri 1 Watukumpul
3 SAPAR TEGUH PRIHADI, S.Pd SMP Negeri 1 Watukumpul
4 SUTARNO, S.Pd SMP Negeri 1 Randudongkal
5 MARGIONO, S.Pd SMP Negeri 1 Pulosari
6 SUTEJO, S.Pd SMP Negeri 1 Moga
7 Dra. WIDI WIDAYATININGRUM SMP Negeri 1 Moga
8 Drs. WALUYO RIYADI SMP Negeri 1 Bantarbolang
9 ROSANA, S.Pd SMP Negeri 1 Bantarbolang
10 ACHMAT ARYATMOKO, SE SMP Negeri 2 Watukumpul
11 LAELI MUSFIROH, S,Pd SMP Negeri 2 Warungpring
12 SRI ENDANG RESMININGSIH, S.Pd SMP Negeri 2 Randudongkal
13 Drs. URIP SUYATNO SMP Negeri 2 Pulosari
14 SRI BUDIARTI, S.Pd SMP Negeri 2 Moga
15 MURWANTI, S.Pd SMP Negeri 2 Bantarbolang
16 KUSBIYANTORO, S.Pd SMP Negeri 3 Randudongkal
17 SUGIARTI, S.Pd SMP Negeri 3 Moga
18 M. DZULFIKRI ROMADLON, SE SMP Negeri 3 Bantarbolang
19 IGIR PUTRI BW, S.Pd SMP Negeri 4 Bantarbolang
20 RISNOTO, S.Pd SMP Negeri 4 Randudongkal
21 IDA ELFIA, SE SMP Negeri 5 Randudongkal
22 AWALIA APRIYANI, S.Pd SMP Islam Randudongkal


SUB PEMALANG
1 SISYANTO, S.Pd SMP Negeri 1 Pemalang
2 RIAS MARDIONO, S.Pd SMP Negeri 1 Pemalang
3 SLAMET SUHERMAN, S.Pd SMP Negeri 2 Pemalang
4 NURIMAN, S.Pd SMP Negeri 2 Pemalang
5 AGUSTIN SMP Negeri 3 Pemalang
6 Drs. AGUS SUYUDI SMP Negeri 3 Pemalang
7 Drs. BUDIMAN SMP Negeri 4 Pemalang
8 HERI SULISTYO, S.Pd SMP Negeri 4 Pemalang
9 Drs. SUCIPTO SMP Negeri 5 Pemalang
10 SETIYANI KARTIKANINGRUM, S.Pd SMP Negeri 5 Pemalang
11 U T A R I SMP Negeri 5 Pemalang
12 ABDUL KHOLIK, S.Pd SMP Negeri 6 Pemalang
13 Drs. ASRORI SMP Negeri 6 Pemalang
14 TITIK SUNDARITA SMP Negeri 7 Pemalang
15 Drs. SLAMET BUDIHARJO SMP Negeri 7 Pemalang
16 TRI HARTITI, S.Pd SMP Negeri 8 Pemalang
17 FARIDAH, S.Ag SMP Negeri 8 Pemalang
18 EKO ARFANTO, S.Pd SMP Darul Ulum Pemalang
19 HERU SETIAWAN SMP Veteran Pemalang
20 ANDI FALANI, S.Pd SMP Hasyim Ashari Pemalang
21 SURIPTO, SE SMP Plus Salafiyah Pemalang
22 NUROKHIM A.Ma SMP Al Mansyuriah Pemalang
23 UKHROWIYAH, S.Pd SMP Islam Terpadu At Tawaazun
24 TITI YUSTININGSIH, S.Pd SMP PGRI 9 Pemalang
25 Dra. DYAH SUKRAENI MTs Negeri Pemalang


»»  Selanjutnya.....